Mengapa istilah ini penting dipahami?
Saat terutang pajak penting karena menentukan kapan suatu transaksi, penghasilan, atau kegiatan dikenai pajak. Pemahaman yang tepat mencegah keterlambatan pelaporan dan pembayaran, serta menghindari sanksi administrasi.
Pengertian dan cakupan istilah
Saat terutang pajak adalah saat ditetapkannya kewajiban perpajakan bagi wajib pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Waktu ini menjadi acuan untuk menghitung, melaporkan, dan menyetor pajak yang terutang.
Penjelasan dan konteks penerapan
- Setiap jenis pajak memiliki ketentuan saat terutang yang berbeda, bergantung pada objek dan mekanisme pemungutannya.
- Dalam PPh, saat terutang terjadi ketika penghasilan diperoleh atau hak atas penghasilan muncul.
- Dalam PPN, saat terutang terjadi pada saat penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP).
- Dalam Bea Meterai, saat terutang terjadi ketika dokumen ditandatangani.
Latar belakang dan dasar hukum
- Diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) serta undang-undang pajak terkait (UU PPh, UU PPN, dan UU Bea Meterai).
- Ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memastikan keseragaman waktu pelaporan pajak.
Contoh kasus dan ilustrasi praktik
- Pengusaha Kena Pajak menyerahkan barang pada tanggal 10 Januari, maka saat terutang PPN adalah tanggal tersebut.
- Karyawan menerima bonus pada bulan Desember, maka saat terutang PPh terjadi saat bonus dibayarkan.
- Dokumen perjanjian ditandatangani pada 5 Juli, maka Bea Meterai terutang pada tanggal tersebut.
Lihat juga panduan penerapan saat terutang pajak untuk contoh rinci.
Perbandingan dengan istilah terkait
- Saat terutang pajak vs Masa pajak - saat terutang menentukan waktu timbulnya kewajiban, masa pajak adalah periode pelaporannya.
- Saat terutang pajak vs Tempat terutang pajak - saat terkait waktu, tempat terkait lokasi terjadinya kewajiban pajak.
Implikasi kebijakan dan manfaat praktis
- Memberikan kepastian hukum bagi wajib pajak dan otoritas pajak.
- Menjadi dasar perhitungan dan pelaporan pajak secara benar dan tepat waktu.
- Menghindari sanksi akibat kesalahan waktu pengakuan pajak terutang.
Pertanyaan umum dan klarifikasi
1. Apa tujuan utama pengaturan saat terutang pajak?
Untuk menentukan kapan kewajiban perpajakan muncul dan kapan pajak harus dilaporkan serta disetor.
2. Bagaimana pengukuran atau elemen pentingnya?
Ditentukan berdasarkan jenis pajak: penghasilan diperoleh (PPh), barang diserahkan (PPN), atau dokumen dibuat (Bea Meterai).
3. Apakah berlaku di Indonesia?
Ya, ketentuan ini berlaku untuk seluruh jenis pajak sesuai UU perpajakan dan diatur oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Sumber dan referensi