Mengapa istilah ini penting dipahami?
PPh Tidak Final penting karena mencerminkan mekanisme pemotongan pajak yang belum menyelesaikan seluruh kewajiban pajak. Pemahaman ini membantu wajib pajak menghitung pajak akhir tahun secara akurat dan menghindari kekurangan bayar.
Pengertian dan cakupan istilah
PPh Tidak Final adalah pajak penghasilan yang bersifat sementara (tidak final) karena pajak yang telah dipotong, disetor, atau dibayar masih dapat dikreditkan terhadap total pajak terutang dalam SPT Tahunan.
Penjelasan dan konteks penerapan
- Diterapkan pada jenis penghasilan yang masih akan digabungkan dengan penghasilan lainnya pada akhir tahun pajak.
- Contohnya termasuk PPh Pasal 21 atas gaji karyawan tetap, PPh Pasal 23 atas jasa, dan PPh Pasal 25 sebagai angsuran.
- Pajak yang telah dipotong dapat dikreditkan terhadap pajak terutang akhir tahun.
Latar belakang dan dasar hukum
- Diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 7 Tahun 2021 (UU HPP).
- Ketentuan pelaksanaannya dijabarkan dalam Peraturan Menteri Keuangan serta peraturan pelaksana Direktorat Jenderal Pajak.
- Informasi resmi tersedia di Pajak Penghasilan Tidak Final (pajak.go.id).
Contoh kasus dan ilustrasi praktik
- Gaji karyawan tetap setiap bulan dipotong PPh 21 oleh perusahaan. Potongan ini bersifat tidak final dan akan dikreditkan dalam SPT Tahunan.
- Penerima jasa konsultan dikenai PPh 23 yang dapat dikreditkan terhadap pajak terutang akhir tahun.
- Wajib pajak badan membayar angsuran PPh 25 bulanan, yang bersifat tidak final.
Lihat juga panduan penerapan PPh Tidak Final untuk contoh rinci.
Perbandingan dengan istilah terkait
- PPh Tidak Final vs PPh Final - PPh Tidak Final dapat dikreditkan terhadap pajak terutang tahunan, sementara PPh Final tidak.
- PPh Tidak Final vs PPh 25 - PPh 25 termasuk salah satu bentuk PPh Tidak Final dalam bentuk angsuran pajak.
Implikasi kebijakan dan manfaat praktis
- Meningkatkan akurasi penghitungan pajak tahunan.
- Menjamin keadilan dengan memperhitungkan total penghasilan dan biaya selama setahun.
- Mendorong wajib pajak aktif dalam pelaporan dan perhitungan akhir tahun.
Pertanyaan umum dan klarifikasi
1. Apa tujuan utama PPh Tidak Final?
Untuk memastikan pajak dibayar sesuai penghasilan riil yang diterima dalam satu tahun pajak.
2. Bagaimana penghitungan PPh Tidak Final dilakukan?
Melalui pemotongan, penyetoran, dan pelaporan berkala yang akan dikreditkan terhadap pajak terutang di akhir tahun.
3. Apakah berlaku di Indonesia?
Ya, PPh Tidak Final berlaku di Indonesia dan diatur oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Sumber dan referensi