Mengapa istilah ini penting dipahami?
Deferred tax asset penting karena mencerminkan manfaat pajak yang akan diterima perusahaan di masa depan. Pemahaman yang baik membantu akuntan dan manajemen mengelola dampak pajak tangguhan terhadap laporan keuangan dan arus kas perusahaan.
Pengertian dan cakupan istilah
Deferred tax asset adalah aset pajak yang muncul ketika jumlah beban pajak yang diakui dalam laporan keuangan lebih besar daripada pajak yang sebenarnya terutang menurut peraturan perpajakan.
Penjelasan dan konteks penerapan
- Timbul dari perbedaan temporer antara pengakuan pendapatan dan beban menurut akuntansi komersial dan fiskal.
- Contohnya termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasikan atau penyisihan biaya yang belum dapat diakui secara fiskal.
- Dicatat berdasarkan keyakinan bahwa entitas akan memperoleh laba kena pajak di masa depan untuk memanfaatkan aset pajak tersebut.
Latar belakang dan dasar hukum
- Pengakuan dan pengukuran diatur dalam PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan, yang mengadopsi IAS 12.
- Dalam konteks fiskal Indonesia, konsep ini terkait dengan perbedaan temporer dalam rekonsiliasi fiskal dan dijelaskan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Contoh kasus dan ilustrasi praktik
- Perusahaan mengalami rugi fiskal Rp500 juta yang dapat dikompensasikan dalam 5 tahun berikutnya. Nilai kini rugi tersebut diakui sebagai deferred tax asset.
- Penyisihan piutang tak tertagih diakui secara komersial tetapi belum boleh dibebankan secara fiskal.
- Depresiasi aset berbeda antara fiskal dan akuntansi, sehingga timbul aset pajak tangguhan.
Lihat juga panduan penerapan Deferred Tax Asset untuk contoh rinci.
Perbandingan dengan istilah terkait
- Deferred tax asset vs deferred tax liability - aset menunjukkan manfaat pajak di masa depan, sedangkan liability menunjukkan kewajiban pajak yang akan datang.
- Deferred tax asset vs current tax - current tax mencerminkan pajak periode berjalan, sedangkan deferred tax terkait dampak jangka panjang.
Implikasi kebijakan dan manfaat praktis
- Meningkatkan akurasi laporan keuangan dan perencanaan pajak.
- Membantu perusahaan mengantisipasi manfaat pajak masa depan.
- Memperkuat pengelolaan arus kas dan strategi kompensasi rugi fiskal.
Pertanyaan umum dan klarifikasi
1. Apa tujuan utama Deferred Tax Asset?
Untuk mencatat manfaat pajak masa depan yang timbul dari perbedaan temporer dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.
2. Bagaimana pengukuran atau elemen pentingnya?
Dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dikalikan dengan jumlah perbedaan temporer yang dapat dikurangkan di masa depan.
3. Apakah berlaku di Indonesia?
Ya, konsep ini diatur dalam PSAK 46 dan diterapkan sesuai ketentuan fiskal oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Sumber dan referensi